Kamis, 09 Februari 2012

Tugas Seni Tari

nama : SAFITRI YONANDA
sekolah : SMA Negri Pintar KUANSING
kelas : XI IPA 1 (PASCAL CLASS)

1. PENGERTIAN SENI TARI


Seni tari adalah keindahan ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan berbentuk gerak tubuh yang diperhalus melalui estetika.


Haukin menyatakan bahwa tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diubah oleh imajinasi dan diberi bentuk melalui media gerak sehingga menjadi bentuk gerak yang simbolis dan sebagai ungkapan si pencipta (Haukins: 1990, 2). Di sisi lain ditambahkan oleh La Mery bahwa ekspresi yang berbentuk simbolis dalam wujud yang lebih tinggi harus diinternalisasikan.Untuk menjadi bentuk yang nyata maka Suryo mengedepankan tentang tari dalam ekspresi subyektif yang diberi bentuk obyektif (Meri:1987, 12). Dalam upaya merefleksikan tari kedua tokoh sejalan.

Tari merupakan salah satu cabang seni, di mana media ungkap yang digunakan adalah tubuh. Tari mendapat perhatian besar di masyarakat. Tari ibarat bahasa gerak merupakan alat ekspresi manusia sebagai media komunikasi yang universal dan dapat dinikmati oleh siapa saja, pada waktu kapan saja.

Hal lain juga disampaikan oleh Hawkins bahwa, tari adalah ekspresi perasaan manusia yang diubah ke dalam imajinasi dalam bentuk media gerak sehingga gerak yang simbolis tersebut sebagai ungkapan si penciptanya (Hawkins, 1990:2). Berdasarkan pendapat tersebut dapat dirangkum bahwa, pengertian tari adalah unsur dasar gerakyang diungkapan atau ekspresi dalam bentuk perasaan sesuai keselarasan irama.

2.JENIS-JENIS TARI


1. Tari Primitif Tari yang dilakukan turun-temurun dalam lingkungan suku-suku terasing (primitif). Ciri-cirinya adalah sederhana, unsure magis dan ritual yang mendominasinya. Dan tidak mempunyai pola yang khusus atau menetap.

2. Tari Kerakyatan Penggarapan tari yang dilakukan secara turun temurun dilakukan oleh masyarakat luas. Diluar keratin atau istana. Adapun cirri-cirinya adalah : sederhana, unsur magis berfungsi sebagai upacara dan kegembiraan. Telah mempunyai bentuk penggarapan yang semi permanen, tetapi tidak memiliki patokan (tata aturan teknis atau artistik) yang dianut.

3. Tari Klasik Tari secara turun temurun dilakukan oleh empu atau para ahlidilingkungan istana. Ciri-cirinya adalah : bersifat ritual, serius (ditampilkan secara seremonial), hikmat. Mempunyai patokan-patokan dan standar yang baku, baik segi teknis ataupun segi artistik.

DIKUTIP DARI BLOG:
 Ferry Cahyo N





3. SENI TARI TRADISIONAL KUANSING


Seni Budaya Kuansing: Seni Teater Tradisional Randai Kuantan Singngi
Gesekan Piual—Biola, hentakan pukulan Gondang dan tiupan lapri (Serunai), diiringi langkah tari merupsakan ciri khas tersendiri dari Randai Kuantan. Salah satu bentuk kesenian rakyat tradisional Kabupaten Kuantan Singingi. Randai Kuantan merupakan kesenian rakyat yang komunikatif, lahir dan berkembang di tengah-tengah masyarakat Kuantan. Randai Kuantan membawakan suatu cedrita yang sudah disusun sedemikian rupa dengan dialog dan pantun logat Melayu Kuantan, disertai lagu-lagu Melayu Kuantan sebagai paningkah babak-babak cerita.

Memang suatu pertunjukan kesenian rakyat yang membuat kita pun ingin ikut bergoyang melihatnya, bahkan mengelitik hati. Tak urung gelak tawa pun akan keluar dengan seketika. Cerita yang dibawakan biasanya sudah melekat di hati orang Rantau Kuantan, sehingga randai sudah begitu akrab di tengah-tengah masyarakat.
Tak di ketahui secara pasti, kapan randai mulai ada di daerah ini. Tetapi apabila menilik dari sejarah, maka randai ini telah ada semenjak zaman penjajahan Belanda dulu. Randai di pergerlarkan dalam acara pesta perkawinan, sunatan, doa padang, kenduri kampung dan acara lainnya yang di anggap perlu untuk menampilkan Randai.

Biasanya dilaksanakan pada malam hari, memakan waktu 2 hingga 4 jam. Disinilah orang sekampung mendapat hiburan dan bisa bertemu dengan kawan-kawan dari lain desa.
Berhasilnya sebuah pertunjukan tidak terlepas dari peran serta pemain, pemusik dan penontonnya. Untuk sebuayh ceriata yang akan dibawakan biasanya memakan waktu latihan sekitar satu bulan atau lebih. Memang waktu latihannya tidak setiap hari, rutinnya hanya pada malam Ahad.


Masyarakat Rantau kuantan sering kali mengadakan hajatan dengan mengundang sebuah kelompok Randai. dengan demikian mereka tidak merasa jenuh dengan latihan saja, mereka juga akan mandapat masukan berupa uang lelah sebagai ucapan terima kasih. peran masyarakat setempatlah yang sebenarnya paling dominan. sehingga Randai Kuantan tetap melekat dihati masyarakat.

dikutip dari blogg :
Ronaldo Rozalino Ssn.